Minggu, 17 Januari 2010

Jangan Merasa Paling Shaleh

JANGAN MERASA PALING SHALEH

”Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.”(QS, al-Hujurat [49]: 13)

Dua orang laki-laki bersaudara . Mereka sudah yatim piatu sejak remaja. Keduanya bekerja pada sebuah pabrik kecap .

Mereka hidup rukun , dan sama-sama tekun belajar agama. Mereka berusaha mengamalkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari semaksimal mungkin.

Untuk datang ke tempat pengajian, mereka acap kali harus berjalan kaki untuk sampai ke rumah Sang Ustadz. Jaraknya sekitar 10 km dari rumah peninggalan orangtua mereka.

Suatu ketika sang kakak berdo’a memohon rejeki untuk membeli sebuah mobil supaya dapat dipergunakan untuk sarana angkutan dia dan adiknya, bila pergi mengaji. Allah mengabulkannya, jabatannya naik, dia menjadi kepercayaan sang direktur. Dan tak lama kemudian sebuah mobil dapat dia miliki. Dia mendapatkan bonus karena omzet perusahaannya naik.

Lalu sang kakak berdo’a memohon seorang istri yang sempurna, Allah mengabulkannya, tak lama kemudian sang kakak bersanding dengan seorang gadis yang cantik serta baik akhlaknya.

Kemudian berturut-turut sang Kakak berdo’a memohon kepada Allah akan sebuah rumah yang nyaman, pekerjaan yang layak, dan lain-lain. Dengan itikad supaya bisa lebih ringan dalam mendekatkan diri kepada Allah. Dan Allah selalu mengabulkan semua do’anya itu.

Sementara itu, sang Adik tidak ada perubahan sama sekali, hidupnya tetap sederhana, tinggal di rumah peninggalan orang tuanya yang dulu dia tempati bersama dengan Kakaknya. Namun karena kakaknya sangat sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak dapat mengikuti pengajian, maka sang adik sering kali harus berjalan kaki untuk mengaji kerumah guru mereka.

Suatu saat sang Kakak merenungkan dan membandingkan perjalanan hidupnya dengan perjalanan hidup adiknya. Dia dia teringat bahwa adiknya selalu membaca selembar kertas saat dia berdo’a, menandakan adiknya tidak pernah hafal bacaan untuk berdo’a.

Lalu datanglah ia kepada adiknya untuk menasihati adiknya supaya selalu berdo’a kepada Allah dan berupaya untuk membersihkan hatinya, ” Dik, sesungguh ketidak mampuan kita menghapal quran, hadits dan bacaan doa. bisa jadi karena hati kita kurang bersih.. “

Sang adik Mengangguk, hatinya terenyuh dan merasa sangat bersyukur sekali mempunyai kakak yang begitu menyayanginya, dan dia mengucapkan terima kasih kepada kakaknya atas nasihat itu.

Suatu saat sang adik meninggal dunia, sang kakak merasa sedih karena sampai meninggalnya adiknya itu tidak ada perubahan pada nasibnya sehingga dia merasa yakin kalau adiknya itu meninggal dalam keadaan kotor hatinya sehubungan do’anya tak pernah terkabul.

Sang kakak membereskan rumah peninggalan orang tuanya sesuai dengan amanah adiknya untuk dijadikan sebuah mesjid. Tiba-tiba matanya tertuju pada selembar kertas yang terlipat dalam sajadah yang biasa dipakai oleh adiknya yang berisi tulisan do’a, diantaranya Al-fatehah, Shalawat, do’a untuk guru mereka, do’a selamat dan ada kalimah di akhir do’anya:

“Ya, Allah. tiada sesuatupun yang luput dari pengetahuan Mu,
Ampunilah aku dan kakak ku, kabulkanlah segala do’a kakak ku,
Jadikan Kakakku selalu dalam lindungan dan cinta-Mu,
Bersihkanlah hati ku dan berikanlah kemuliaan hidup untuk kakakku
didunia dan akhirat.”

Sang Kakak berlinang air mata dan haru biru memenuhi dadanya.Dia telah salah menilai adiknya. Tak dinyana ternyata adiknya tak pernah sekalipun berdo’a untuk memenuhi nafsu duniawinya.

Kekayaan, kemiskinan, kebaikan, keburukan dan setiap musibah yang menimpa manusia merupakan ujian dari Allah swt. yang diberikan kepada hambanya. Itu bukan ukuran kemuliaan atau kehinaan seseorang. Janganlah bangga karena kekayaan dan janganlah putus asa karena kemiskinan..



Cerita ini begitu menyentuh , semoga dapat menjadikan hikmah bagi kita semua ...



Sumber : Ispiring Stories II
@Cyber Halaqoh

Oleh : Lailla Nurul Muna Di Discussion Board KKH 2

BERSYUKUR KARENA TIDAK SEMUA DOAKU DIKABULKAN

Sahabat …
Banyak orang yang terpuruk dalam kesedihan yang panjang karena kegagalan, karena keinginan dan doa-doanya tidak terkabul.
Bahkan ada yang sampai bunuh diri karena kegagalan tersebut dirasakan sebagai kegetiran hidup yang sudah tidak kuat untuk dihadapi sehingga lompat dari gedung yang tinggi, narkoba, mabok-mabokan dsb.
Anda pernah sedih yang luar biasa karena anda gagal menggapai impian Anda dan merasa do’a-doa Anda tidak dikabulkan Tuhan?
Bisa jadi Tuhan sayang dengan Anda dan Tuhan mempunyai rencana lain. Tapi kita tidak tahu rencana Tuhan sampai kita mengetahuinya…

Berikut ini kisah Frank Slazak yang bisa diambil sebagai pelajaran:

Semua dimulai dari impianku. Aku ingin menjadi astronot. Aku ingin terbang ke luar angkasa. Tetapi aku tidak memiliki sesuatu yang tepat. Aku tidak memiliki gelar. Dan aku bukan seorang pilot.

Namun, sesuatu pun terjadilah. Gedung Putih mengumumkan mencari warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang-alik Challanger. Dan warga itu adalah seorang guru. Aku warga biasa, dan aku seorang guru. Hari itu juga aku mengirimkan surat lamaran ke Washington. Setiap hari aku berlari ke kotak pos. Akhirnya datanglah amplop resmi berlogo NASA. Doaku terkabulkan. Aku lolos penyisihan pertama. Ini benar-benar terjadi padaku.

Selama beberapa minggu berikutnya, perwujudan impianku semakin dekat saat NASA mengadakan test fisik dan mental. Begitu test selesai, aku menunggu dan berdoa lagi. Aku tahu aku semakin dekat pada impianku. Beberapa waktu kemudian, aku menerima panggilan untuk mengikuti program latihan astronot khusus di Kennedy Space Center

Dari 43.000 pelamar, kemudian 10.000 orang, dan kini aku menjadi bagian dari 100 orang yang berkumpul untuk penilaian akhir. Ada simulator, uji klaustrofobi , latihan ketangkasan , percobaan mabuk udara. Siapakah di antara kami yang bisa melewati ujian akhir ini ?

Aku sangat yakin bahwa akulah yang akan terpilih. “ Tuhan, biarlah diriku yang terpilih karena itu adalah anugerah yang terbesar dalam hiduku!” , begitu aku berdoa. Lalu tibalah berita yang menghancurkan itu. NASA memilih orang lain yaitu Christina McAufliffe.

Aku kalah. Impian hidupku hancur. Aku mengalami depresi. Rasa percaya diriku lenyap, dan amarah menggantikan kebahagiaanku. Aku mempertanyakan semuanya. Kenapa Tuhan? Kenapa bukan aku? Bagian diriku yang mana yang kurang? Mengapa aku diperlakukan kejam ?

Aku berpaling pada ayahku. Dan katanya: “Semua terjadi karena suatu alasan.”

Selasa, 28 Januari 1986, aku berkumpul bersama teman-teman untuk melihat peluncuran Challanger. Saat pesawat itu melewati menara landasan pacu, aku menantang impianku untuk terakhir kali. Tuhan, aku bersedia melakukan apa saja agar berada di dalam pesawat itu. Kenapa bukan aku? 73 detik kemudian, Tuhan menjawab semua pertanyaanku dan menghapus semua keraguanku saat Challanger meledak... dan menewaskan semua penumpang.

Saat itulah aku menangis, dan perasaan kesal dan marah kepada Tuhan hilang…yang ada adalah perasaan yang sangat bahagia dan tersanjung…bahwa Tuhan benar-benar sayang kepada diriku.

Aku teringat kata-kata ayahku: “Semua terjadi karena suatu alasan.” Aku tidak terpilih dalam penerbangan itu, walaupun aku sangat menginginkannya karena Tuhan memiliki alasan lain untuk kehadiranku di bumi ini. Aku memiliki misi lain dalam hidup. Aku tidak kalah; aku seorang pemenang….
Aku menang karena aku telah kalah. Aku, Frank Slazak, masih hidup untuk bersyukur pada Tuhan karena tidak semua doaku dikabulkan.

Tuhan mengabulkan doa kita dengan 3 cara:
1. Apabila Tuhan mengatakan YA. Maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta.
2. Apabila Tuhan mengatakan TIDAK. Maka mungkin kita akan mendapatkan yang lain yang lebih sesuai untuk kita.
3. Apabila Tuhan mengatakan TUNGGU. Maka mungkin kita akan mendapatkan yang terbaik sesuai dengan kehendakNYA.

Firman Allah dalam Al Quran :
" Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS 2:216)

Sumber : Anonymous

Pasangan Hidup yang Kita Idamkan

Pasangan Hidup yang kita idamkan....

Assalamu'alaikum wr.wb

Salam sejahtera untuk kita semua...

Manusia sering egois dengan memaksakan orang lain harus seperti apa dengan kriteria yang ideal, termasuk dengan pasangan hidupnya, orang tuanya, temannya, atau semua manusia yang dekat dengannya, tetapi dia tidak pernah memaksakan diri menjadi pribadi ideal...sehingga adalah hal yang adil Allah memberikan teman dan pasangan hidup yang sesuai dengan dirinya...untuk lebih jelasnya perhatikan tulisan yang penuh Hikmah dari sahabat kita Kamila Vyndarti:

PASANGAN HIDUP

Bertahun-tahun yang lalu,
seorang Anak Berdoa kepada Tuhan untuk Memberikan Pasangan Hidup,

"Engkau Tidak Memiliki Pasangan karena engkau Tidak Memintanya",
Tuhan menjawab.

"Tidak Hanya aku Meminta Kepada Tuhan,
aku Menjelaskan KRITERIA PASANGAN yang KUINGINKAN,
aku Menginginkan Pasangan yang BAIK HATI, LEMBUT,
MUDAH MENGAMPUNI, HANGAT, JUJUR, PENUH dengan DAMAI
dan SUKACITA, MURAH HATI, PENUH PENGERTIAN, PINTAR, HUMORIS,
PENUH PERHATIAN."

Aku bahkan Memberikan Kriteria Pasangan Tersebut Secara FISIK
yang Selama ini Kuimpikan.

Sejalan dengan berlalunya Waktu,
aku menambahkan DAFTAR Kriteria yang Kuinginkan dalam Pasanganku.

Suatu malam, dalam doa,
Tuhan berkata dalam HATIKU,
"Hamba-Ku, Aku Tidak Dapat Memberikan Apa yang engkau Inginkan."

Aku bertanya,
"Mengapa Tuhan?"

dan

Ia menjawab,
"Karena Aku adalah TUHAN dan Aku adalah ADIL.
Aku adalah KEBENARAN dan Segala yang Aku lakukan adalah BENAR."

Aku bertanya lagi,
"Tuhan, Aku Tidak Mengerti Mengapa aku Tidak Dapat
Memperoleh Apa yang aku Pinta dari-Mu?"

Jawab Tuhan,
"Aku Akan MENJELASKANNYA kepada-Mu,
adalah SUATU KE-TIDAK ADIL-AN dan KE-TIDAK BENAR-AN BAGI-KU
Untuk MEMENUHI KEINGINANMU karena Aku Tidak Dapat
Memberikan Sesuatu yang BUKAN Seperti engkau.
TIDAKLAH ADIL Bagi-Ku untuk MEMBERIKAN SESEORANG
yang Penuh dengan Cinta dan Kasih Kepadamu JIKA
TERKADANG engkau MASIH KASAR
atau Memberikan Seseorang yang Pemurah tetapi
engkau MASIH KEJAM
atau Seseorang yang Mudah Mengampuni tetapi
engkau sendiri MASIH SUKA MENYIMPAN DENDAM,
Seseorang yang Sensitif, namun engkau SENDIRI TIDAK..."

Kemudian Ia berkata kepadaku,
"Adalah LEBIH BAIK Jika Aku Memberikan Kepadamu
Seseorang yang Aku Tahu Dapat Menumbuhkan Segala KUALITAS
yang engkau CARI Selama Ini Daripada Membuat engkau
Membuang Waktu Mencari Seseorang yang Sudah
Mempunyai Ssemuanya itu.
PASANGANMU AKAN BERASAL DARI TULANGMU dan DAGINGMU
dan engkau AKAN MELIHAT DIRIMU SENDIRI DI DALAM DIRINYA
dan KALIAN BERDUA AKAN MENJADI SATU."

PERNIKAHAN adalah
seperti SEKOLAH - Suatu Pendidikan Jangka Panjang.

PERNIKAHAN adalah
TEMPAT DIMANA engkau dan PASANGANMU Akan
Saling MENYESUAIKAN DIRI dan TIDAK HANYA BERTUJUAN untuk
MENYENANGKAN HATI SATU SAMA LAIN
tetapi Untuk MENJADIKAN Kalian Manusia yang Lebih Baik
dan Membuat Suatu KERJASAMA yang SOLID.

"AKU TIDAK MEMBERIKAN PASANGAN yang SEMPURNA Karena
engkau TIDAK SEMPURNA.
AKU MEMBERIKAN SESEORANG yang DAPAT TUMBUH BERSAMAMU."

BERANI MELEPASKAN

Assalamu'alaikum wr.wb

Salam sejahtera untuk kita semua...
Ada yang harus dipahami, kapan dipertahankan dan kapan dilepaskan dalam hidup ini, mari kita ambil hikmah dari tulisan KAMILA VYNDARTI @ Discussion Board, semoga bermanfaat :

Ada Hal-hal yang Tidak Ingin Kita Lepaskan,
Orang-orang yang Tidak Ingin Kita Tinggalkan tapi
ADA SAATNYA DIMANA Kita HARUS BERHENTI MENCINTAI SESEORANG BUKAN Karena
Orang Itu Berhenti Mencintai Kita Melainkan Karena
Kita MENYADARI Bahwa Orang Itu Akan Lebih Berbahagia Apabila Kita MELEPASKANNYA.

* Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika
KEBAHAGIAAN Kita SANGAT BERGANTUNG Pada Orang Itu.

* Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika
Kita Merasa Dia Itu GANTENG, CANTIK, TERISTIMEWA Dibandingkan Dengan yang Lain.

* Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika
Kita TAKUT TIDAK DAPAT MENEMUKAN Yang Seperti Dia.

* Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika
Begitu BANYAK SAAT-saat INDAH Senantiasa Terbayang di Benak Kita.

* Kita Tidak Ingin Melepaskan Seseorang Ketika
HATI Kita berkata, "Saya SANGAT MENCINTAINYA".

Ingatlah !!
Melepaskan Bukanlah Akhir dari Dunia Melainkan Awal dari Suatu Kehidupan Baru...

* Kita Harus Melepaskan Seseorang Karena KEBAHAGIAAN,
Kita Tidak Tergantung Padanya.

* Kita Harus Melepaskan Seseorang Karena
Kita MENYADARI yang Ganteng, Cantik, Istimewa Belum Tentu
yang Terbaik buat kita.

* Kita Harus Melepaskan Seseorang Karena Kita Tahu
Jika TUHAN MENGAMBIL SESUATU, IA TELAH SIAP MEMBERI YANG LEBIH BAIK.

* Kita Harus Melepaskan Seseorang Ketika
SAAT-saat INDAH HANYALAH TINGGAL MASA LALU.

* Kita Harus Melepaskan Seseorang Karena
Kepala Kita berkata "TIDAK ADA LAGI YANG DAPAT DIPERTAHANKAN".

* KEGAGALAN TIDAK BERARTI Anda Tidak Mencapai Apa-apa...
namun Anda TELAH MEMAHAMI SESUATU...!

Segala Sesuatu Ada WAKTUNYA, Ada Saat MEMPERTAHANKAN, Ada Saat MELEPASKAN...!!